Search

Siapa Pemotret Gerhana Pertama?

Agustus mendatang, penduduk di Amerika Utara sedang menunggu-nunggu momen langka di atas langit mereka, gerhana matahari total (GMT). Menariknya, pada 21 Agustus itu, penduduk AS juga disuguhi pemandangan hujan meteor. 

Meski Gerhana Matahari Total (GMT) sebenarnya bukan sesuatu yang sangat langka terjadi, namun fenomena ini selalu dirasa spesial. GMT selalu diabadikan melalui fotografi. Namun siapakah yang memulainya?

Menurut jurnal Acta Historica Astronomiae, GMT yang pertama kali diabadikan terjadi pada 28 Juli 1851 oleh Johann Julius Friedrich Berkowski di Königsberg (kini Kaliningrad, Rusia). Dia disebut sebagai daguerreotypist paling andal di masanya. Daguerreotypist adalah sebutan bagi pelakon teknik fotografi zaman dulu menggunakan pelat perak atau perak berlapis tembaga. 


Berkowski diperintahkan oleh Royal Prussian Obervatory untuk mengabadikan fenomena itu karena pada saat itu belum ada seorang pun yang dapat melakukannya. Sebagai seorang daguerreotypist, dia menggunakan proses pemotretan yang jauh lebih sulit ketimbang fotografi modern.

Dia menggunakan metode daguerreotype di mana gambar didapat dari paparan secara langsung dari korona Matahari ke piring tembaga yang dipoles. Setelah dipoles sampai mengkilap dan seperti cermin, tembaga berlapis perak ini diolah dengan uap halogen atau iodine yang membuatnya sensitif terhadap cahaya.

Mengekspos pelat tembaga di dalam kamera akan meninggalkan gambar tersembunyi, atau jejak foto yang tak terlihat.

Untuk membuat gambar laten ini terlihat, daguerreotypist akan menguapi piringan tembaga dengan merkuri di ruangan gelap. Dia akan menggunakan perawatan kimia cair kemudian menghilangkan sensitivitas cahaya dari piring.


Kemudian, daguerreotypist bisa membilasnya, mengeringkannya dan menutupnya dalam bingkai kaca. Produk akhirnya terlihat sebagai gambar hitam-putih yang bertekstur mikroskopik akibat paparan perak terhadap sinar matahari.

Berkowski mengambil foto tersebut dengan durasi 84 detik dan foto diambil dalam fase puncaknya. Sejak saat itu, banyak orang mengikuti jejaknya. Gerhana berikutnya diabadikan oleh US Navel Observatory pada 1869, Ola J. Joensen pada 1896, serta Fred Goetz pada 1925.

Fotografi gerhana Matahari juga semakin mudah dengan berkembangnya teknologi kamera dan ponsel pintar. Kendati demikian, tetap dibutuhkan penguasaan teknik tertentu untuk mengabadikan fenomena unik ini. </span> (eks/eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Siapa Pemotret Gerhana Pertama? : http://ift.tt/2vPQarX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Siapa Pemotret Gerhana Pertama?"

Post a Comment

Powered by Blogger.