Toko tersebut adalah X-Mart, salah satunya ada di kantor pusat JD.com di Beijing, China.
Untuk bisa berbelanja di X-Mart, pembeli harus punya aplikasi khusus yang dibuat oleh JD.com dan WeChat, alat itu nantinya akan digunakan untuk melakukan pembayaran yang dipotong otomatis dari akun tabungan si pembeli. Jadi selain punya aplikasi tersebut, pembeli wajib punya nomor rekening bank China.
Pembeli harus menempelkan QR-code di mesin pembaca di pintu otomatis (e-gate) untuk bisa masuk ke dalam toko X-Mart.
Di dalam, pembeli bisa mengambil barang yang diinginkan lalu keluar dari pintu otomatis tadi tanpa perlu repot memindai barang yang dibeli, apalagi harus lama antre di kasir.Begitu keluar e-gate, saldo tabungan si pembeli otomatis berkurang. Sistem kamera dan sensor di dalam toko bisa membaca barang-barang yang diambil pembeli.
"Sistem dapat membaca dengan sangat akurat. Tapi kalau tak jadi beli, misalnya barang kembali ditaruh maka saldo tidak akan terpotong," kata Director of International Media JD.com Vic Gu, Beijing, Senin (11/11).
X-Mart sudah ada sebanyak 20 unit di China, sebagian besar ada di Beijing.
toko berbasis AI di Indonesia
Konsep toko cerdas berbasis Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) seperti X-Mart juga diboyong JD.com di Jakarta, Indonesia; JD.ID X-Mart di PIK Avenue Shopping mall.
JD.ID X-Mart ibuka Agustus 2018. Alih-alih memakai sensor kamera, JD.ID X-Mart menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengidentifikasi barang yang diambil pembeli.
Sama seperti di Beijing, JD.ID X-Mart mewajibkan pembeli menunjukkan QR code yang ada di aplikasi mobile JD di smartphone pada e-gate untuk bisa masuk toko.
"Saat ini pembayarannya baru bisa pakai kartu kredit," kata Teddy Arifianto, Kepala Corporate Communications dan PR JD.id.
JD.id X-Mart adalah toko tanpa kasir pertama yang dibangun JD di luar China. Produk yang dijual di antaranya adalah pakaian, makanan, dan kosmetik.
"Biasanya harganya lebih murah dari pada yang dijual online di aplikasi karena ada promo-promo di hari tertentu," kata Teddy.
Corporate Vice President International Communication JD.com Gloria Li mengklaim pemanfaatan Artificial Intelligence sama sekali tak membuat perusahaan mengurangi jumlah pekerja manusianya. Sebaliknya, dengan penerapan Artificial Intelligence maka pekerja manusia lebih banyak lagi dibutuhkan karena bisnis mereka semakin berkembang.
"Lapangan pekerjaan justru bertambah berkat Artificial Intelligence karena kebutuhan di pasar makin tinggi juga, kami justru terus memperkerjakan orang baru karena kalau tidak pakai teknologi automasi, kita tak sanggup mengejar kebutuhan pasar," kata Gloria.
Oleh Ida Nurcahyani
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Canggihnya X-Mart JD.com tanpa kasir di China"
Post a Comment